Pendidikan Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar-mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia (Mudyahardjo, 2012).

Untuk memahami pendidikan sepanjang hayat kita harus memahami makna pendidikan terlebih dahulu. Makna pendidikan sepanjang hayat dapat diikuti tatkala kita mengetahui makna pendidikan yang tercantum dalam UU no. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 1. Dalam UU no. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana. Beban kita sebagai individu adalah kewajiban untuk belajar. hal ini dikarenakan adanya sebuah ketentuan. ketentuan agar bangsa cerdas, tidak dijajah dan sadar. Sadar yang dimaksud disini adalah sadar tentang tujuan hidupnya. Agar muncul life long education. Jika seseorang telah sadar kemudian dia dapat membuat planning kehidupan, maka dia telah sadar tentang tujuan hidupnya. Kita harus sadar dan belajar karena kita adalah si pembelajar. Kita akan menjadi guru, minimal untuk diri kita sendiri.

Kita akan menciptakan suasana untuk diri kita. Jika suasana dibangun maka hati kita akan nyaman untuk belajar. Dan sesungguhnya kenyamanan letaknya adalah disisi sadar. Kata kunci life long education adalah yang memahami arti sadar. Orang yang mampu sadar, dia akan aktif dan dia mempunyai keyakinan, mempunyai prinsip. Dia tidak akan terpengaruh oleh orang karena dia memiliki pengendalian diri yang kuat dan kepribadian yang baik. Orang yang memiliki kepribadian yang baik pasti menyenangkan orang. Biasanya cerdas dan cekatan. Orangnya bergaya ekstrovert sehingga mempunya banyak teman, seolah-olah dia dikagumi. Seperti itulah orang yang bisa belajar dengan memahami kondisi. Orang yang belajar pasti akan menjadi lebih baik. Orang yang belajar mempunya ukuran yang disebut normal. Orang yang belajar pasti mau berubah dan mencoba. Jika masyarakat Indonesia memiliki sikap yang seperti ini, maka Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan tidak akan ada yang menjadi pengangguran. Namun hal ini sulit dicapai karena pola edukasi pendidikan di Indonesia saat ini belum menjadikan masyarakat Indonesia mandiri, terampil, dan yang lebih parah lagi pola edukasi pendidikan di Indonesia menjadikan masyarakatnya ketergantungan.

Pendidikan adalah alat. Orang yang mau belajar, sesungguhnya dia encari alat untuk pencapaian kemajuan. Alat yang dimaksud adalah pendidikan. Orang yang terdidik dan tidak terdidik memiliki alat yang berbeda. Hal ini semakin terlihat jelas ketika membina sebuah keluarga. Alat yang dimaksud adalah metodologi. Metodologi yaitu ilmu tentang metode. Metode yang dimaksud adalah metode mendidik. 

Pendidikan bermuara untuk membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat Indonesia. Allah menjanjikan akan ditinggikan derajatnya untuk orang yang berpendidikan. Ilmu harus dipelajari. Pendidikan akan terasa gersang apabila tidak berhasil mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spiritual, intelegensi dan skill. Jadi konsep belajar sepanjang hayat. hakekatnya adalah kehidupan manusia. Belajar dipengaruhi oleh kondisi fisik dan akan berpengaruh pada kehidupan psikis. Proses belajar dalam pendidikan itu diawali dari kandungan dan diakhiri dengan hembusan nafas terakhir.

Kehidupan manusia mencakup hal hal yang metafisik dan gaib. Oleh karena itu karena ada dimensi metafisik dan gaib maka pendekatan yang paling penting dalam kehidupan ini adalah Agama. Karena ilmu dan Agama berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, karena itu kita sebagai manusia tidak hanya dipaksa melihat fenomena yang tampak tetapi juga harus mengimbangi dengan yang gaib. Keseimbangan ini adalah sarana untuk menggapai spiritual dan keagamaan.

Kesimpulannya sepanjang hayat merupakan aktivitas yang sangat kompleks yang dimulai dari aktivitas yang dipakai sebagai alat untuk menjalani kehidupan, baik dipandu oleh pendidik maupun tidak. Tetap manusia wajib life long education.

Sumber : Mudyahardjo,Redja.2012.Pengantar Pendidikan.Jakarta.Rajawali Pers

Komentar