Sejarah Penemuan Sel
Robert Hooke ( 1665)
Robert Hooke merupakan
orang yang pertama kali menamai sel atau bisa disebut juga orang yang menemukan
sel. Teori sel ditemukan oleh Robert Hooke setelah mengamati
sayatan tipis gabus kering Qoercus suber melalui mikroskop yang
dirancangnya sendiri. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga
yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya
mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
Jean Baptiste de Lamarck (1809)
Pada tahun 1809 , Jean
Baptiste de Lamarck(Prancis,1744-1829) menyatakan bahwa setiap makhluk
hidup merupakan kumpulan sel dan didalam setiap sel bergerak cairan yang
kompleks.
Antony Van Leeuwenhoek (1678)
Pada akhir tahun 1678 , Antony
Van Leeuwenhoek (Belanda,1632-1723)
menjadi orang pertama yang melihat benda hidup yang sangat kecil di
dalam air rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop sederhana.
Robert Brown (1831)
Merupakan orang pertama yang
menjabarkan bahwa nukleus adalah bagian dari sel hidup. Brown
mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil
yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau
nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam
sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur
segala proses yang terjadi dalam sel.
Scheilden dan Schwann (1838)
Teori Sel menurut Scheilden
dan Schwann membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong,
melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala aktivitas dasar
makhluk hidup sehingga, Sel merupakan “unit struktural dan fungsional
terkecil pada makhluk hidup‘’. Scheiden dan Schwan adalah tokoh
ilmuan yang telah berjasa dalam dunia mikrobiologi, dengan teori sel merupakan
suatu kesatuan struktural (berdasarkan bentuk).
Kemudian Scheilden dan Schwann
mengemukaan teori sel sebagai berikut :
Pada makhluk
hidup multiseluler :
·
Sel-sel yang serupa berkumpul bersama dan
menjalankan satu fungsi yang sama membentuk jaringan
·
Jaringan-jaringan yang berbeda berkumpul bersama
dan menjalankan fungsi tertentu membentuk organ
·
Organ-organ yang berbeda bekerja bersama-sama
untuk membentuk suatu sistem yang disebut sistem organ
Scheilden mengamati sel pada tumbuhan dan Schwann mengamati
sel pada hewan.
Max Schultze (1861)
Teori Sel menurut Max
Schelze berbunyi ‘‘ Sel merupakan kesatuan fungsional ‘’. Namanya
sangat dikenal karena karyanya pada teori sel. Dengan menggabungkan teori Felix
Dujardin dari konsep “sarcode” pada binatang dengan Hugo von
Mohl dengan protoplasma pada sayuran, ia menyatukan keduanya, dan dua
hal itu termasuk di bawah nama umum protoplasma, mendefinisikan sel sebagai
nucleated massa dari protoplasma dengan atau tanpa sel-dinding (Das
Protoplasma der Rhizopoden und der Pflanzenzellen; ein Beiträg zur Theorie der
Zelle, 1863).
Rudholf Virchow (1855)
Teori Sel Menurut Rudolf
Virchow yang mengatakan bahwa ‘’setiap sel berasal dari sel lainnya (omnis
cellulae e cellula)‘’. Ia adalah orang pertama yang mengenal leukemia dan
amat dikenal dengan hukumnya tersebut. Hukum ini berdasarkan penemuannya bahwa
bukan seluruh organisme, melainkan kelompok sel tertentu yang dalam keadaan tak
sehat. Selain itu Rudolf Virchow mengemukakan sel sebagai unit pertumbuhan
terkecil makhluk hidup. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup selain
menjalankan suatu fungsi kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat
mengalami perpanjangan ukuran maupun perbesaran volume sel.
Teori Sel
Analisis
mikroskopis pada tahun pertengahan abad 19 membuktikan bahawa sel adalah unit
terkecil kehidupan. Kehidupan
yang berlangsung terus menerus berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel
tunggal. Konsep-konsep
tersebut menjadi teori sel.
Tiga konsep
mengenai sel:
- · Semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel
- · Sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup
- · Keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel
Jenis Sel
Ada 2 jenis
sel:
- · SEL PROKARIOT
- · SEL EUKARIOT
SEL PROKARIOT
- Ukurannya relatif kecil (Ø 0,5-1 mm)
- Tidak memiliki membran nukleus (inti)
- DNAnya kontak dengan sitoplasmanya secara tidak langsung
- Dalam sitoplasmanya mengandung ribosom
- Sel dibungkus oleh plasma membran, dinding luar sel yang kompleks, pili, kadang-kadang berflagela
SEL EUKARIOT
- Ukurannya relatif besar (Ø 10-100 mm)
- Bagian dalam sangat kompleks dengan organel-organel yang dibatasi membran maupun yang tidak dibatasi membran
- Memiliki inti sejati yang dibatasi membran
- Organel lain yang dibatasi membran adalah endoplasmik retikulum, Golgi aparatus, mitokondria, lisosom, dan mikrobodies.
- Organel yang tidak dibatasi membran adalah ribosom, mikrotubul, sentriol, flagela, dan sitoskeleton
- Sel eukariot hewan dibatasi oleh plasma membran saja, sering juga dengan flagela
- Tidak memiliki dinding sel
- Sel eukariot tanaman dibatasi plasma membran dan dinding sel yang kaku
- Memiliki vakuola pusat, kloroplast, tidak mempunyai sentriol, biasanya tidak mempunyai flagela
Komentar
Posting Komentar